Peringatan WORLD CLEAN UP DAY
Tahukah Anda bahwa tanggal 21 September setiap tahunnya diperingati sebagai hari bersih-bersih sedunia yang dikenal dengan sebutan World Clean Up Day (WCD)? Gerakan bermanfaat tersebut memang sangat istimewa dan belum banyak diketahui orang. Padahal, perayaannya sudah semakin dekat lo. Sekarang, yuk cari tahu dulu informasi selengkapnya tentang World Clean Up Day beserta fakta-fakta menariknya. Belum terlambat kok kalau Anda dan keluarga baru mengenal World Clean Up Day dan ingin ikut berpartisipasi tahun ini.
Sejarah World Clean Up Day secara Global World Clean Up Day adalah gerakan bersih-bersih terbesar di dunia. Peringatan bermanfaat ini dinaungi oleh Let’s Do It World, suatu gerakan di Estonia yang didirikan oleh para pemrakarsa asal Asia (termasuk Indonesia), Eropa, Amerika, Afrika, dan Oseania. Gerakan ini menghasilkan komitmen dari jaringan-jaringan negara yang tergabung di dalamnya untuk membebaskan planet bumi dari permasalahan sampah.
Sejarah World Clean Up Day di Indonesia
Penyelenggaraan World Clean Up Day adalah salah satu pencapaian besar Indonesia dalam mewujudkan penanggulangan masalah sampah. World Clean Up Day di Indonesia diperkenalkan oleh Let’s Do It Indonesia yang didirikan tahun 2014 dan merupakan jaringan Let’s Do It World. Jaringan Let’s Do It Indonesia kemudian merangkul ribuan komunitas yang bahu-membahu mewujudkan kesuksesan event World Clean Up Day di Indonesia.
Pada tahun ini, SMA Negeri 4 pekalongan ikut serta dalam aksi World Clean Up Day 2019 yang diadakan pada tanggal 21 September 2019. Yang diikuti oleh siswa- siswi SMA Negeri 4 Pekalongan. Kegiatan ini mengajarkan pada siswa untuk peduli lingkungan.
Mugi mengungkap, Indonesia pernah mendapatkan predikat sebagai negara penyumbang sampah plastik terbanyak kedua pada 2015. Utamanya di wilayah perairan. Sedangkan Jateng, dalam sehari memproduksi sampah sekitar 16 ribu ton. Semarang sebagai ibu kota Jateng tiap harinya menghasilkan sampah 1.300 ton.
“Sekitar 13 persen sampah plastik. Sampah banyak tersebar dan mencemari lingkungan. Seperti di sungai, laut, perkampungan, pasar maupun di beberapa fasilitas publik. Hal ini terjadi juga pada Kabupaten Kota di Jateng lainnya. Sehingga dapat berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan,” imbuhnya.
Untuk itu, gerakan World Cleanup Day dirasa perlu. Nanti pada pelaksanaannya, pemerintah bersama masyarakat Jateng berperan aktif dan ikut andil. Sebagai informasi, World Cleanup Day diikuti 150 negara dan melibatkan sekitar 380 juta penduduk atau 5 persen populasi warga dunia. Gerakan ini awalnya diinisiasi Lets Do It World di Estonia pada 2008.
0 Komentar
Tambahkan Komentar